Best of men I trust I hope to be around Show me how Tailwhip Seven Numb Awalnya wfa tidak tahu menahu soal men I trust. Tanya kepada seorang teman, kok lu bisa tahu acara Jakarta Weekday Festival? Jawab dia,” soalnya gw mau lihat men I trust”. Saya dengernya malah Alcatraz. Di Jakarta Weekday Festival 2019 bulan Okotber lalu penulis lebih paham penampil seperti Maliq and D’Essentials, HiVi dan Efek Rumah Kaca . Tanggal 25 Oktober 2019 Men I Trust jauh datang dari Kanada untuk tampil di GBK Sport Complex. Selesai penampilan apik dari band kondang Samsons yang membawakan Kenangan Terindah. Pertunjukkan langsung beralih ke Men I Trust. Di pembukaan langsung disambut riuh penonton. Menandakan penikmat musik Indonesia paham soal lagu mereka. Men I Trust langsung membawakan dua lagu hits mereka, Tailwhip dan Show Me How. Di pertengahan acara, gitaris dan juga vokalis Emma Proulx unjuk gigi dengan kemampuan bergitarnya. Di tengah acara betul-betul nge fly. Santai dan bebas. Karena di tengah acara ada beberapa lagu dari album baru mereka yaitu Oncle Jazz. Rilis di tahun 2019. Band ini mainnya enak banget waktu di Jakarta. Walaupun ada sedikit penurunan kualitas suara dari vokalnya Emma di tengah acara. Tapi sisanya oke banget. Band ini berasal dari kota Montreal. Kota yang dari segala sudut pandang sangat estetik bila dikunjungi saat musim panas. Perpaduan antara budaya Kanada Anglo Saxon bercampur dengan Perancis. Satu-satunya wilayah di Kanada yang menggunakan bahasa perancis ya Montreal dari provinsi Quebec. Maka dari itu sangatlah penting untuk menampilkan sudut sudut esteteik dari Kanada dalam musik video mereka. Salah satu hal dari Men I Trust ini mereka pasti menaruh subtitle dalam musik video mereka. Semuanya kecuali Pines karena itu instrumental. Ritme mereka cenderung repetitive. Karena mereka ingin menyampaikan cerita. Cerita lewat musik. Mirip seperti Of Monsters and Men dan Cigarretes After Sex. Tapi Men I Trust punya warna, fashion dan estetik yang berbeda dari keduanya. Cigarretes After Sex lebih nge fly dan Of Monsters and Men lebih rock dikit. Men I Trust berperan penting untuk menambah khazanah dalam dunia musik indie. Mereka juga menolak bergabung ke major label. Semoga mereka selalu percaya untuk tampil lagi di Jakarta.
SCENE PUNK TANAH AIR
Tinggal di Bogor. Kayaknya banyak banget anak punk di sana. Banyak di setiap lampu merah mereka ngamen atau nebengin angkot. Mereka udah keciri kalau dilihat dari jauh. Hidupnya terlihat seperti jauh dari kemapanan. Tapi apa iya anak punk harus kusam, dekil kaya gak mandi? Superman is Dead juga melabeli dirinya sebagai punk. Jerink, Bobby Kool sama Eka kelihatannya masih perawatan tuh. Apalagi Jerink sponsornya Body Shop. Album Kuta Rock City dari Superman is Dead juga ada kutipan “Punk is being 18 and say NO!”. Jadi punk itu apa dong? Punk adalah sebuah ideologi, fesyen dan cara hidup. Sebagai sebuah ideologi, punk adalah sebuah cara pemberontakan.Di Barat ideologi punk adalah pemberontakan kelas bawah terhadap kaum kapitalis. Seorang punk harus membuat semuanya sendiri alias DIY “do-it-yourself”. Seorang punk tidak mau terlibat dalam sebuah institusi, pemerintah atau orang lain, ia harus mapan secara independen. Seorang punk haruslah bebas! Itulah yang mereka percayai. Ini sering salah diartikan jika punk adalah anti-kemapanan. Seorang punk haruslah mapan, kalau tidak mapan bagaimana mau berekspresi? Pelopornya adalah dua band terkenal The Stooges dan MC 5. Dimulai tumbuh subur di awal tahun 70an. Vokalis punk rock terkenal yaitu Iggy Pop dari band The Stooges. Dari segi musikalitas, diyakini the Kinks dengan genjerengan gitarnya yang heavy chords. Terutama the Kinks yang berjudul You Really Got Me. Suara vokalis juga gak harus bagus bagus amat, karena yang pasti punk percaya semua orang bisa membuat musik. Yang penting punya feeling. Untuk memahami punk secara musik bisa denger God Save the Queen nya Sex Pistols. Isinya pemberontakan semua. Lama kelamaan punk tidak lagi menjadi underground tapi sudah cukup mainstream. Makanya punk katanya lebih komersial sekarang. Nah tapi ada sebutannya nih untuk orang yang gak ngerti filosofi-nya punk tapi sok-sok ikutan. Itu disebutnya "poseur". Nah terus bagaimana sampai ke Indonesia ya? Diyakini penyebaran punk di tanah air dimulai dari band AntiSeptic. Tapi pelopornya dimulai dari anak-anak orang kaya suka ke luar negeri dulu. Jadi banyakan kelas atas dan menengah dulu yang menyebarkan punk. Ini juga dibuktikan dengan penyebaran punk awalnya di kota-kota besar seperti Jakarta, Bali, Bandung dan Yogyakarta. Salah satu tokoh punk terkenal yakni Effi Punktat yang pernah diwawancarai oleh CNN Indonesia. Band AntiSeptic sendiri pernah mengeluarkan album judulnya Finally tahun 97. Bisa dicari tuh band AntiSeptic, pembaca. Jadi punk bukan hanya berpakaian acak kadut seeenak jidat. Punk adalah gaya hidup mandiri dan tidak ada keterikatan. Tapi harus mapan dan bukannya gak nyari duit.
Para penonton di banyak sekolah-sekolah di Australia dan Amerika terpukau dengan penampilan trio Nogei. Khususnya audiens di University of Curtin, Perth. Acara yang diselenggarakan oleh KJRI Perth, Balai Bahasa Indonesia Perth dan Persatuan Mahasiswa Indonesia di Perth itu sangat asyik cerita kak Michael Jakarimilena, personil trio Nogei. Sejak awal 2016 trio Nogei sering manggung ke Australia dan Amerika Serikat. Anak-anak SMA di Australia dan Amerika selalu sumringah setelah dihibur oleh trio Nogei. Tapi, siapa sih sebetulnya Nogei ini? Writer from Atlantis kali ini khusus membahas tentang Nogei!
Personil Nogei
Nogei beranggotakan Stephen Wally, Michael Jakarimilena dan Nobo Sasamu. Ketiganya memilki segudang pengalaman dari dunia permusikan Indonesia. Stephen Wally adalah penulis lagu untuk penyanyi seperti Ruth Sahanaya, Sammy Simorangkir dan Mike Mohede. Michael Jakarimilena adalah finalis 5 besar Indonesian Idol musim pertama, sedangkan Nobo Sasamu adalah finalis 4 besar kontes Indonesian Idol musim ketiga. Kerennnn sekali, bukaannn? Apa itu artinya Nogei? Michael Jakarimilena menuturkan kepada Writer from Atlantis bahwa awalnya nama trio ini bernamakan Pace Nogei. Namun sejak awal tahun 2019 mereka berganti nama menjadi Nogei. Ini dikarenakan mereka sudah tidak berada di bawah naungan manajemen Alenia Production. Lalu apa sih artinya Pace dan Nogei? Pace adalah sebutan kakak laki-laki atau di Jawa akrab didengar Mas. Sedangkan Nogei adalah salah satu sebutan dari bahasa di Papua yang berarti sobat atau kawan. Namun sayangnya, sebelum tahun 2000an, Nogei sempat berkembang menjadi suatu makian yang rasis terhadap orang Papua. Trio Nogei berharap kata Nogei kembali ke makna yang sejatinya yaitu sobat. Nah maka dari itu trio Nogei berharap bisa menjadi sahabat ke pendengar musik Indonesia dan lainnya!
Cerita terbentuknya Nogei
Terus bagaimana ceritanya Nogei terbentuk? Ini semua berawal dari inisiatif Stephen Wally yang mencoba mempertemukan Michael Jakarimilena dengan Nobo Sasamu. Stephen ingin agar Michael atau akrab disapa Miki kenal dengan Nobo. Untuk kenal satu sama lain juga. Hanya dengan satu kali nongkrong bareng, Stephen sudah bisa membuat 2 lagu. 2 lagu ini maksudnya untuk kelak dinyanyikan oleh Michael dan Nobo. Akhirnya mereka bertiga pun ikut rekaman 2 lagu yang ditulis oleh Stephen tersebut. Semakin hari setelah rekaman, mereka menjadi semakin produktif. Dengan semangat untuk membanggakan anak-anak Papua dan lainnya mereka bersepakat untuk membuat sebuah trio! 2 lagu pertama yang keluar dari Pace Nogei adalah Gara-Gara Ko dan Su Terlalu Lama. Hasil dari penjualan album pertama dari Pace Nogei waktu itu disumbangkan ke anak-anak Papua yang membutuhkan. Michael Jakarimilena juga memiliki pesan khusus untuk anak-anak Papua yang ingin menjadi musisi atau seniman. Ia mengatakan bahwa anak-anak Papua jangan malu dengan identitas mereka dan tidak melulu yang dari luar itu bagus. Kita boleh belajar sesuatu dari luar tapi jangan mengubah jati diri kita. Waaahhhh.... Saat ini Nogei akan mengeluarkan sebuah single yang berjudul Papua di bulan November 2019 ini. Mereka juga akan merilis pula album yang kedua tahun ini. Judul lagu Papua akan rilis di Spotify dan iTunes. Kita tunggu terus kabar terbaru dari trio ini. Kita harus dukung terus semangat dari trio Nogei karena telah membawa nama harum Indonesia ke berbagai negara. Semoga selalu berkarya untuk memberi keceriaan bagi pendengar Indonesia dan luar negeri. Berikut ini lagu-lagu yang ada dalam album Pacenogei. Yang pembaca juga harus dengar!
Ini Papua
Su Terlalu Lama
Gara-gara Ko
Hollandia
Tatinggal di Papua
Medley Yospan
JADI CUCU KESAYANGAN DENGAN PLAYLIST INI
Sekarang kalian tidak perlu bingung lagi kalo ketemu opah – omah. Writer from Atlantis punya tips khusus untuk kalian dan kakek-nenek kalian. Jadi di rumah opa oma lewat spotify atau Youtube bisa denger bareng-bareng. Opa oma kita juga perlu bersenang-senang. Siapa tahu opah omahnya suka musik juga dan kalian bisa ngobrol bareng mereka. Siapa tahu ngobrolnya lebih asik nanti. Lagu-lagu ini tuanya kebangetan. Tapi ini bisa jadi nostalgia buat mereka.
Carpenters
Close to You
Top of The World
Please Mr. Postman
We’ve Only Just Begun
ABBA
Dancing Queen
Mamma Mia
Gimme Gimme Gimme
Bill Withers – Aint No Sunshine
Ben King- Stand by Me
Eric Clapton & Cream
Sunshine of Your Love
Wonderful Tonight
Cocaine
Layla
Bee Gees
Staying Alive
How Deep Is Your Love
I Started a Joke
Nat King Cole
L.O.V.E
Smile
Fly Me to The Moon
Louis Armstrong - What a Wonderful World
Rod Stewart - Have You Ever Seen The Rain?
Daniel Sahuleka
Don’t Sleep Away this Night
You Make My World So Colorful
Fariz RM
Selangkah ke Seberang
Sakura
Barcelona
Betharia Sonata - Hati yang Luka
Keenan Nasution
Nuansa Bening
Zamrud Khatulistiwa
Utha Likumahuwa - Esokkan Masih Ada
Vina Panduwinata
Burung Camar
September Ceria
LUASNYA HIP HOP DAN RAP TANAH AIR!
Dimulai lagu Dat Stick yang digarap secara sederahana. Dat Stick membawa Rich Brian melejit. Bahasa Inggrisnya bagus dan pembedaharaan katanya luas. Ada opini yang berterbangan kalau ini pengaruh barat yang absolut. Memang Rich Brian sendiri mengaku dia belajar bahasa inggris dari internet. Dia juga seneng dengerin lagu lagu rap jadul. Memangnya pengaruh hip hop dan rap dari barat ini fenomena zaman now saja? Tentu saja tidak! Indonesia sudah punya kultur sendiri soal rap dan hip-hop ini.
ALIRAN 90AN
1. Iwa K (Malam yang Indah) 2. NEO (Borju) 3. T Five (Kau) 4. Sweet Martabak (Pager) 5. Saykoji (Online) Di tahun 90an nama nama musisi hip hop sudah mulai bermunculan. Ciri-cirinya juga sudah mulai kelihatan. Celana basket kedodoran, baju football gombrong. Inilah era 90an yang sejatinya. Ini zaman di mana basket lagi ngetop dengan sepatu air Jordan dan Chicago Bullsnya. Michael Jordan, Scottie Pippen, Denis Rodman dari Chicago Bulls. Phoenix Suns ada Charles Barkley. Utah Jazz punya John Stockton. Lagi hype fashion basket di zaman itu. Di luar negeri emang kalau main basket suka ada orang yang bawa speaker dan biasanya lagu rap & hip hop itu diputar. Entah lah tapi musik hip hop dan basket itu memang cocok. Yang terkenal dan yang paling menonjol di era 90an ini yaitu Iwa K. Diikuti oleh grup hebat lainnya kayak Sweet Martabak, NEO, T-Five dan Saykoji.
ALIRAN GLOCAL (GLOBAL TO LOCAL)
6. Jogja Hip Hop (Song of Sabdatama) 7. Kojek Betawi (Lo Kate Jakarte) 8. Sundanis (Sanguan) 9. Lipooz ft. DFlow (Flores Sound) 10. Mukarakat (Mari Jua Naik) Mengakulturasi hip-hop ke konteks lokal jadi kelebihan tersendiri musisi-musisi ini. Nama nama seperti Kojek Betawi, Sundanis dan Jogja Hip Hop Foundation pantas jadi panutan. Mereka kerap mengutarakan isu di daerah mereka lewat lagu yang ditulis dengan bahasa daerah. Isu-isunya juga serius kayak masalah lingkungan (Jogja Hip Hop Foundation, Jogja Ora Didol). Jogja Hip Hop Foundation juga cukup vokal mengutarakan masalah kebudayaan di Jogja dan pelbagai kejadian penting lainnya. Mirip dengan Kojek Betawi, gambaran kehidupan Jakarta yang keras dan logat betawi nan kental ada di lagu-lagunya. Bukan berarti grup Glocal ini mengutarakan yang serius-serius semua, gengs. Ada juga yang kaya curhatan akang-akang Bandung itu Sundanis. Kakak-kakak dari Indonesia Timur yaitu Flores juga turut hadir! Namanya Lipooz. Kakak keren dari Timur juga hadir nama grupnya, Mukarakat. Lirik lagu daerah dibalut beats-beats asik ini harus terus lestari.
AlLIRAN INTERNASIONALISME
10. Rich Brian (100 Degrees) 11. Ramengvrl ( What's Ur Problem) Aliran internationalisme penyanyi rap & hip hop Indonesia ini yang menggunakan lirik bahasa Inggris untuk pendengarnya. Jadi popularitas penyanyi Indonesia di grup ini sudah bersaing dengan rappers luar negeri. Dipimpin oleh Rich Brian yang karirnya sedang meroket. Album pertama Rich Brian, Amen terbukti sukses. Siapa yang ngira dia bisa main ice skating di video clip Cold. Mungkin itu stuntman? Album keduanya, The Sailor dengan beats yang berbeda dibanding sebelumnya juga sukses diterima para penggemarnya. Selain Rich Brian, kita juga punya rapper Ramengvrl. Ramengvrl dengan albumnya yang berjudul No Bethany rilis di tahun April 2019. Video klip Ramengvrl juga menarik contohnya What's Ur Problem. What's Ur Problem bertemakan game ini mirip video klipnya Red Hot Chilli Peppers-nya Californication. Berasa agak 90an ya. What's Ur Problem ada bahasa Indonesia ala Jaksel, contornya Polkis (polisi). Itu yang membuat Ramengvrl ini menarik, ada scene Indo tapi bahasanya luar negeri. Sedap.. Kemungkinan besar ke depannya akan ada lebih bank musisi rap & hip-hop yang unik-unik dari Indonesia. Ciao!
Sumber foto-foto; Link YouTube
NAIF, SAMPAI SEKARANG!
sumber foto; iradio fm
Naif ibaratnya sedang mengudara lagi di era milenial ini. Gara-garanya lagu Jikalau besutan Naif dalam album Titik Cerah sempat ngetren. Apa akibatnya? Film Dua Garis Biru. Film yang baru muncul menampilkan lagu lama. Band Naif sudah berkarya hampir 25 tahun lamanya. Personelnya mengaku belajar dari Coldplay. Dari yang kolot sampai anak milenials pun bisa menikmati. Band Naif beranggotakan David (vokalis), Emil (bassist), Pepeng (drum) dan Jarwo (gitar). Mereka awalnya teman main bareng sewaktu kuliah di Institut Kesenian Jakarta (IKJ). David dan kawan-kawan ngerjain tugas kuliah bareng sampai nginep di rumah temennya. Bukannya ngerjain tugas kuliah, mereka malah buat lagu. Jadilah band Naif terbentuk di tahun 1995. Di balik suksesnya Naif, ternyata David dan Emil tidak lulus dari IKJ alias di-DO. Ada legenda mengatakan sukses itu justru yang di DO dari IKJ. David Bayu membantah, enggak juga katanya. Dalam acara ngobam Gofar Hilman, David menceritakan lebih detil kekonyolan kehidupan mahasiswa IKJ jaman itu. Awal terkenalnya Naif adalah di tahun 1996. Di tahun tersebut label Bulletin Records (PT Indosemar Sakti) berencana akan mengeluarkan album kompilasi. Ternyata sang produser menyukai karya Naif dan menawarkan Naif untuk merekam album untuk mereka. Alhasil lagu andalan mereka waktu itu adalah Mobil Balap. Yang menarik perhatian penulis adalah video klipnya yang berjudul Posesif. Unik dan agak nyentrik. Personil Naif cuman duduk duduk aja nontonin waria. Video klipnya juga sebagian besar menampilkan kehidupan waria tersebut. Tapi video klip itu rilis di awal tahun 2000an. Penulis sering keluar malam di awal tahun 2000an. Kehidupan malam Indonesia di kala itu memang banyak waria yang nongkrong di pinggir jalan. Ngapain ya? Ya engga tahu. Video klip ini pun melahirkan beberapa intepretasi dari penikmat atau hanya sekedar penonton. Di umur yang tak lagi muda dan kenyang dalam pengalaman ini. Naif selalu menganggap waktu mereka manggung dianggap main-main. Jadinya personelnya bersenang-senang aja, jangan serius-serius amat gitu. Naif juga mengakui mereka tidak ada genre musik tertentu. Bisa dibilang retro, yaitu aliran musik yang mendaur ulang lagu-lagu lama. Namun David pernah mengakui bahwa ia terinspirasi oleh Yon Koeswoyo dan Koes Plus. Memang terlihat sih…. dari gayanya Naif membawa lagu Piknik 72. Naif juga masih sering aktif. Penampilannya di acara Synchronize Festival masih sering ditunggu. David juga masih tampil kocak dengan banyolan-banyolannya!
Pembaca pasti ada yang tumbuh besar mendengarkan The Cranberries di radio. Ada juga yang masih ingat dengan musik videonya Zombies dulu di MTV Indonesia. Band ini tahun 2018 meninggalkan kejutan dengan berita meninggalnya penyanyi utama, Dolores O’Riordan. Fans banyak yang sedih. Band ini terkenal dengan lagunya yang berjudul Zombies dan Linger. Anggotanya ada Dolores O’Riordan, duo saudara Noel dan Mike Hogan megang gitar dan bass, Fergal Lawler sebagai drummer. Band ini didirikan di tahun 1990 di kota Limerick, Irlandia. Sebelum Dolores bergabung dengan The Cranberries, Cranberries sudah memiliki Niall Quinn. Selepas Niall Quinn pergi, Cranberries mencari vokalis baru mereka lewat audisi! Saat audisi tersebut, para calon penyanyi diminta untuk menulis sebuah lagu. Di kesempatan itulah, Dolores menulis lagu Linger. Dari situlah lagu legendaris Linger tercipta. Ceritanya dulu Dolores pernah di suatu klab malam. Ia bertemu seorang laki-laki. Mereka berdansa lah dan seterusnya. Bersenang-senanglah mereka malam itu. Di malam berikutnya, cowo itu bertemu dengan Dolores. Tapi ia mengabaikan dolores malah ngajak cewe lain di dekat Dolores. Sakit hati lah Dolores. Dolores juga mengakui itu lebay. Tetapi namanya juga anak muda ya pasti lebih emosional. Dolores dan personel Cranberries yang lain tidak mengetahui lagu tersebut bakal hits di seluruh dunia. Cowok yang dulu mengabaikan Dolores pernah kontak dia lagi. Cowo itu sadar kalau lagu itu buat dia. Tapi giliran Dolores yang nyuekin dia. Hahaha.. Yah itulah kisah dibalik lagu Linger.
Penggalan Lirik Linger So why were you holding her hand? Is that the way we stand? Were you lying all the time? Was it just a game to you? But I'm in so deep You know I'm such a fool for you You've got me wrapped around your finger Do you have to let it linger? Do you have to, do you have to, do have to let it linger?
Ada juga cerita di balik lagu Zombies. Lagu yang sangat anti-war. Populer setelah mereka merilis album Everybody Else Is Doing It So Why Can’t We?. Album tersebut sangat populer di tahun 1994. Di jaman itu, Cranberries tidak terkenal dengan lagu yang anti-war atau pesan politis. Tahu-tahu mereka meledak dengan single Zombies. Di tanggal 20 Maret 1993, sebuah bom meledak di tengah kota Warrington. Bom tersebut meledak dari tong sampah yang ditanam oleh Irish Republicans. Bom tersebut membunuh anak umur 12 tahun Tim Parry dan balita berumur 3 tahun Jonathan Ball. Kejadian tersebut mengguncang Inggris Raya dan Irlandia. Personel band Cranberries sendiri pun mengecam kejadian tersebut. Tanpa berpikir panjang, mereka membuat lagu tersebut. Lagu Zombies pun lahir. Di klip musik videonya pun, sang sutradara langsung terbang ke lokasi kejadian konflik. Yang ada di musik videonya, semuanya kejadian nyata. Ngomong-ngomong band ini pernah manggung di Indonesia loh. Mereka pernah manggung di acara Java Rockingland tahun 2011. Syahdu sekali saat Dolores membawakan lagu Linger. Rest in Peace, Dolores O’Riordan (1971-2018).
KELOMPOK PENERBANG ROKET ; SEPERTI NAMANYA, MELEJIT!
Writer from Atlantis akan membahas Kelompok Penerbang Roket! Seperti namanya, karir mereka kali ini tengah melejit di dunia permusikan tanah air! Identik dengan rambut gondrong, nasionalis dan oldskul! Band yang keluar tahun 2015 ini langsung meroket dengan albumnya yang bernama Teriakan Bocah. Beranggotakan John Paul Patton, Ray Marshall dan I Gusti Gede Vikranta. Berbekal dengan lirik yang mendiskripsikan kehidupan sehari-hari dan situasi sosial, KPR langsung memiki basis penggemar. Di balik namanya, mereka terpengaruh Duo Kribo dari tahun 1978 dengan lagu yang berjudu Mencarter Roket. Gaya musiknya yang rock, psychedelic, space rock dan ‘terserah mereka’. Mereka ingin tampil beda sebagai rock band yang sangat ‘Indonesia’. Mereka mengakui sendiri terbentuknya band ini karena mereka senang dengan musik rok dan cinta tanah air. Dalam urusan bermusik, mereka pun terinspirasi band luar negeri. Macam Black Sabbath, Hawkwind dan Led Zepellin. Rey pun mengakui ia banyak mendengarkan musik jaman sekarang dan lainnya untuk menambah daya musikalitasnya. Kalau tidak percaya, langsung cicipi saja telinga kalian dengan suguhan musik video, Dimana Merdeka. Berlatar belakang, Jakarta, ada orang edan yang lari-lari bawa bendera Merah Putih. Kocak deh pokoknya, harus lihat sendiri. Liriknya sering kali menyentil, seperti Anjing Jalanan yang deskriptif mengenai isu tawuran antar pelajar. Silahkan menikmati musik rock yang akan membawamu ke bulan. 5 rekomendasi LAGU KPR 1. MATI MUDA 2. CEKIPE 3. ANJING JALANAN 4. DJAKARTA CITY SOUND 5. ROCK AND THE SEA
Sumber; Entertainment Kompas & Kapan Lagi Foto; Entertainment Kompas
YOU MAKE MY WORLD SO COLOURFUL ALA DANIEL SAHULEKA
Setelah Writer from Atlantis membahas penyanyi terkenal era 80an, Fariz RM. Kali ini kita akan membahas musisi lagi. Masih satu angkatan dengan Fariz RM. Mungkin pembaca Atlantis akrab dengan pelantun terkenal You Make My World So Colorful dan Don’t Sleep Away Tonight. Identik dengan rambut ikalnya yang panjang dan petikan gitarnya yang waduh. Ya tak lain adalah Daniel Sahuleka. Siapa sih sebenarnya Daniel Sahuleka? Daniel Sahuleka mungkin relevan jika dikaitkan dengan John Mayer untuk saat ini. John Mayer yang lebih Sunda-Ambon. Tapi gayanya lebih nyetrik. Dengan petikan gitarnya yang bernada minor dan kisah lagu romantisme yang menarik. Karya Daniel Sahuleka selalu dikenang. Kalau manggung, Daniel suka melihat ke atas dan tanpa alas kaki. Mari mengenal musisi nyentrik ini lebih jauh. Ditanyai soal bermusik di Jakarta Marketing Week 2015, Daniel mengaku masih ambisius dalam menciptakan karya-karya baru. Luar biasa ya. Tampil dengan album perdana yang berjudul Daniel di tahun 1977. Menelurkan karya-karya favorit masyarakat seperti Late Summer Sun dan You’ll Make World So Colorful. Albumnya yang terakhir berjudul Dad’s Request rilis di tahun 2014. Tapi favorit penulis adalah albumnya yang rilis di tahun 2012 berjudul If I Didn’t. Di album If I Didn’t, lagu favorit penulis adalah If I Didn’t dan Don’t Sleep Away the Night.
Pengalaman Ke-Indonesiaan Daniel
Penyanyi ini lahir pada tanggal 6 Desember 1950. Saat ini berusia 68 tahun. Daniel Sahuleka saat ini resmi berwarga negara Belanda. Ia pindah ke Belanda sewaktu balita di tahun 1950an dari Semarang. Orangtuanya berdarah Ambon-Sunda. Dilahirkan di keluarga yang multikultural dan harus pindah ke Belanda sewaktu muda, Daniel memiliki berbagai pengalaman. Daniel memang bukan seperti musisi Indonesia pada umumnya. Ia tinggal di Belanda, jadi ia mengisi acara di Indonesia atas pesanan acara. Seperti konser di beberapa kota atau acara Java Jazz Festival. Daniel juga sudah napak tilas di kota kelahirannya, Semarang. Daniel sudah seperti mengelilingi Indonesia. Ia mengaku karyanya seperti You Make My World So Colorful dan Don’t Sleep Away Tonight seperti paspornya. Karyanya tersebut yang membawa dirinya pergi ke tempat-tempat baru.
Diwawancarai oleh Jakarta Marketing Week 2015, Daniel melontarkan pendapatnya yang menarik. Salah satunya ia berkata, “Ayah saya Kristen dan Ibu saya Muslim. Tapi keduanya akur dan menghormati satu sama lain”. Daniel juga bercerita kedatangan pertamanya di Indonesia yakni di tahun 2006. Di tahun tersebut ia mengisi acara di Java Jazz Festival 2006. Ia selalu mengagumi orang Indonesia dan alamnya yang indah. Tapi Indonesia harus memperbaiki karakter manusianya untuk menjadi negara maju. Seperti lebih tertib dalam berkendara. Ia juga mengakui bahwa musik Indonesia yang lebih dikenang dan menarik Westerners adalah gamelan atau keroncong. Westerners menganggap musik tersebut asli Indonesia. Ia juga menganjurkan agar manusia seharusnya jangan membenci satu sama lain di wawancara tersebut.
Seperti orang sukses pada umumnya. Hidup tidak selalu diselimuti dengan kebahagiaan. Daniel Sahuleka mengaku sejak 2002 tidak pernah mendapat royalti atas lagu yang diciptakan dan dinyanyikannya. Tapi selama ini Daniel Sahuleka selalu mewarnai kehidupan penikmat musiknya. Semoga karyanya selalu langgeng di telinga masyarakat dunia. YOU MAKE WORLD SO COLOURFUL I’VE NEVER HAD IT SO GOODDDD….
Setidaknya jangan hanya mengingat Fariz Rustam Munaf , kerap disapa Fariz RM soal kasus yang menimpa dirinya di akhir 2018. Fariz RM beberapa kali terkena kasus narkoba. Saat ini Fariz RM terlihat kurus tapi tetap bugar. Di era berjayanya, Fariz RM digandrungi kaum hawa. Paman dari Sherina Munaf ini dulu bergaya rambut tahun 80an seperti John Travolta di Saturday Night Fever. Fariz RM sempat berjaya di era 80an. Ada juga yang berpendapat Fariz RM adalah ikon era 80an! Karyanya selalu berada di atas tampuk popularitas. Fariz RM juga termasuk genre pop disco. Mirip dengan Tatsuro Yamashita yang dibahas minggu lalu. Tapi Fariz RM lebih meledak-ledak dan sedikit menye-menye. Fariz mempopulerkan teknologi Music Interface Digital Instrument (MIDI) seperti di lagunya yang terkenal, Barcelona. Albumnya yang terkenal seperti, Selangkah ke Seberang (1979), Sakura (1980) dan Living in the Western World (1988). Lagunya yang digandrungi masyarakat luas adalah Selangkah ke Seberang, Sakura dan Barcelona. Lagunya yang berjudul Selangkah ke Seberang diaransemen ulang oleh White Shoes and The Couples Company. White Shoes and the Couples Company membuat Selangkah ke Seberang lebih komplit dengan alunan suling, petikan gitar dan backing vocals.
Mendobrak kebiasaan lama
Orang Indonesia di jaman itu kaget dengan budaya Barat! Sampe sekarang mungkin. Tapi dulu enggak norak. Tidak ada youtube video yang isinya berbagi tips “bagaimana caranya mendapatkan pacar bule”. Karena dulu belum ada Youtube. Baiklah.. Saturday Night Fever yang diperankan John Travolta bertemakan disko sempat hits di Indonesia. Lagunya yang jingkrak-jingkrak gaya Bee Gees. Sebelum lagu-lagu Fariz RM booming (Sakura & Barcelona), Indonesia di kala itu seneng musik letoy. Fariz berpendapat lain, sebetulnya lagu-lagu tradisional Indonesia terdengar seperti lagu yang bisa dijogetin. Seperti jaipongan atau tor-tor. Lagu-lagu pop disco yang jingkrak jingkrak langsung diterima dengan baik oleh masyarakat. Tapi Fariz RM pernah manggung di salah satu mall. Penontonnya duduk duduk aja. Berdiri dan joget dong!
Fariz RM jago bermain Kitar alias keyboard guitar
Pada dasarnya Fariz RM jago bermain keyboard. Lahir dari keluarga musisi, ibundanya adalah seorang guru les piano. Sedangkan ayah Fariz RM adalah penyanyi di Radio Republik Indonesia. Sedari muda kehidupan Fariz RM tidak jauh dari musik. Di tahun 1977, Fariz dan teman-temannya dari SMA Negeri 3 Jakarta termasuk Ikang Fauzi dan Erwin Gutawa jadi juara ketiga lomba Cipta Lagu Remaja Radio Prambors Jakarta. Jadi keahlian bermusiknya sudah sangat terbukti. Sempat terakhir kali, Fariz RM menunjukkan kebolehannya bermain Kitar.
Terinspirasi dari kota Barcelona
“Kala Sepasang Mata Menatapku Manja Mengajak berdansa Sapanya “Quiere Usted Bailar Conmigo? Mungkin esok kukan pergi Tapi kuberjanji Pasti Diriku kembali Untuk cinta yang tertinggal Di JANTUNG BARCELONA” Yang di atas adalah potongan lirik lagu Barcelona. Jarang ada musisi saat ini yang memadukan lirik lagu di luar Bahasa Inggris. Fariz RM memang betul jatuh hati ke kota Barcelona. Terinspirasi untuk membuat lagu tersebut setelah kunjungannya dari Barcelona. Iya, dua lagunya yang terkenal, Sakura dan Barcelona adalah cinta dua insan di beda negara. Quiere usted bailar conmigo artinya,”apakah kamu mau berdansa denganku?” Memang lagu Barcelona ini legendaris, seperti membawa pendengar ke Plaza Catalonia. Barcelona juga masuk dalam daftar 150 lagu terbaik sepanjang masa versi majalah Rollingstone. Lagu yang penulis Atlantis sering dengar di pesta kawinan sejak kecil tapi tidak pernah tahu nama lagunya apa. Fakta menarik, di musik video yang berjudul Nada Kasih. Penyanyi perempuan yang berduet dengan Fariz RM adalah Neno Warisman. Karya-karya Fariz RM tidak pernah kehabisan penggemar. Sampai saat ini masih ada beberapa soft disco di Jakarta yang bertema 80an atau 90an. Musik-musik yang dibawa juga pop band dari Indonesia. Jadi kita gak bosen dengan lagu-lagu barat aja. Baiklah, penulis akan melanjutkan untuk menunggu karya karya Fariz RM dimainkan lagi di disko terdekat. “DI JANTUNG BARCELONA…….”.
Kartun animasi Jepang tidak asing bagi kita. Kapten Tsubasa, Sailor Moon dan Detective Conan sudah sering tampil di layar televisi. Makanannya juga banyak. Tapi musik Jepang masih kalah populer di Indonesia. Sesudah WFA mengupas tuntas musisi dalam negeri, mulai dari Morfem, OM PMR, Seringai, kali ini beralih ke Tatsuro Yamashita. Penyanyi solo yang aktif memproduksi lagu di tahun 70 sampai dengan 80. Lagunya bernuansa funk, disco dan pop. Lagu-lagu Tatsuro Yamashita asik untuk berjoget ringan atau waktu berkeliling kota. Makanya genre yang ia bawakan bernama city pop. Gambar-gambar ilustrasi albumnya juga asik. Tatsuro Yamashita punya album pertama yang bagus yaitu Circustown. Kalau ngomong soal album dari Tatsuro Yamashita ini, favorit penulis ada di Moonglow dan For You. Lagunya yang harus pembaca tahu adalah Rainy Walk, Music Book, Ride on Time dan Circustown. Tatsuro juga akhirnya menikah dengan penyanyi Mariya Takeuchi. Kedua penyanyi juga memiliki gaya bermusik yang tidak berbeda jauh!
SERINGAI, SEPERTI API TIDAK PERNAH PADAM (18+)
Sejujurnya kapan terakhir kali manusia milenial beli CD dari toko? Sampai di rumah, buka tuh CD dan setel di CD Player. Beli aja CDnya dan nikmatin hasil album tersebut. Nikmatin gambar ilustrasi album dan mencoba menerka-nerka. "Anj*ing ini udah gw beli rada mahal, bakalan bagus gak ya, soalnya si itu bilang bagus". Lebih enak explore Spotify. hahaha. Tapi bolehlah sekali-kali beli CD album sendiri dan gak disuapin sama Spotify atau YouTube. Apalagi yang mengeluh "ah lagu sekarang itu-itu aja". Pencinta musik tanah air ada yang sudah basi dengan lagu cinta-cintaan. Seperti yang diceritakan oleh Cholil Efek Rumah Kaca dalam lagu,”lagu cinta melulu….”. Ingin mencari yang beda dan ganas. Membakar jiwa yang terkekang oleh rutinitas! Muak dengan sensor yang kelewat batas. Dan drama yang tak kunjung tuntas! Seringai adalah band untuk menyegarkan kita di tengah kekeringan dan penyeragaman individual. Band Seringai adalah pelampiasan jiwa-jiwa yang marah dan frustasi melihat keadaan sekitar. Sebuah band yang bertemakan heavy metal Indonesia yang sudah malang-melintang ke mana. Seringai juga pernah menjadi opener Metallica waktu konser di Jakarta tahun 2013. Kegoblokan dan kemunafikan adalah sesuatu yang membuat Rian, vokalis Seringai kesal. Liriknya pun menjiwai kekesalan dan keresahan anggota bandnya. Ingin rasanya berkata,”Persetan!”. Persetan adalah sebuah lagu dari album baru Seperti Api. Album yang baru rilis di tahun 2018 langsung disambut baik oleh penggemarnya. Band Seringai juga rilis dua video musik sendiri, Selamanya dan Adrenalin Merusuh. Kedua musik videonya digarap juga secara serius. Bagus deh pengambilan gambar dan tetek bengek. Penulis mendukung penuh band kaya gini. Band seperti ini harus subur dan pendapatnya harus didengar. Terutama band yang menolak semuanya sama dan seragam!
Sejarah Seringai
Band yang dibentuk tahun 2001 ini terinspirasi dari beberap band. Mulai dari Black Sabbath, Motorhead, Slayer, MC5. Mereka mulai masuk studio tahun 2003 di Doors, Jakarta. Seperti yang diungkapkan langsung oleh Rian, ia awalnya tertarik ke heavy metal setelah mendengar Motley Crue. Mendengarkan musik metal yang terlihat satanis kok malah lebih enak ya, jawab Rian santai. Rian pernah bersekolah di sekoah Katolik yang melihat musik heavy metal yang setanik dianggap setara dengan berbuat dosa (wawancara Vice, 2017). Rian juga dasarnya hobi sekali musik dan pernah bergabung di grup band Puppen. Sudah bubar dari Puppen dia baru menggaet temannya seperti Khemod untuk bergabung menjadi Seringai.
Anggota Band Seringai; Rian 13, Khemod, Sammy, Ricky
Album yang baru rilis tahun 2018 adalah Seperti Api. Seringai sudah 6 tahun vakum dari membuat album yang baru. Selama 6 tahun, ada yang menjadi manajer Iko Uwais yaitu Ricky Siahaan. Ricky menjadi gitaris. Mantan penyiar Gen FM, Sammy sebagai bassist. Sammy sebetulnya jago jadi penyiar radio, baru tahu belakangan ini kalau Sammy itu dulu penyiar Gen FM tahun 2012an. Sammy dulu pernah jadi penyiar bareng Dita Wahab dan Diaz. Acara radio mereka pas sore asik-asik tuh dulu. Rian menjadi vokalis, dan sempat jadi ilustrator. Sedangkan drummer Edy Khemod menjadi director rumah produksi Cerahati.
Penjualan Merchandise Seringai
Seringai bisa membukukan pendapatan lebih dari penjualan merchandise. Penjualan merchandise ini seperti kaos yang bisa mencukupi kebutuhan personelnya. Inilah salah satu daya tarik seringai, menurut penulis. Bisa menjual sesuatu yang bukan hanya dari penjualan album. Om Johny dari Orkes Moral Pengantar Minum Racun pernah memakai kaos band Seringai sewaktu manggung. Raisa juga pernah pakai kaos seringai dan difoto dengan bangga. Kaos ilustrasi Seringai dibuat oleh timnya sendiri juga. Merchandise Seringai dijual di beberap toko dan online.
Berantem sama Iko Uwais
Iko Uwais pernah berantem sama personel Seringai. Engga percaya? Coba lihat video mereka berantem di Adrenalin Merusuh. Tentu saja cari di YouTube. hehehe... Sekian, pembaca Atlantis review band dari WFA!
Inspirasi dari berbagai sumber https://www.tagar.id/seringai-band-indie-cadas-dengan-pendapatan-setengah-miliar-per-tahun https://www.youtube.com/watch?v=zUc0s-7CYbw (Vice with Rian) https://www.brilio.net/creator/seperti-api-album-terbaru-seringai-setelah-6-tahun-vakum-f0e75c.html http://www.lorongmusik.com/2013/02/biography-seringai.html
SIAPA SIH JASON RANTI? WOOYOOO
"Saya pernah disebut Dajal," ujar Jason Ranti. Untuk menikmati karya Jason Ranti harus tenang dulu. Harus santai dan jangan cepat terprovokasi. Nikmat sebetulnya mendengar petikan gitar Jason Ranti. Boleh dengan sedikit kopi tapi jangan terlalu banyak, takut kembung. Jason Ranti bisa jadi sudah tidak asing lagi dalam dunia permusikan Indonesia. Belakangan ini sudah manggung bersama Iwan Fals, dan memujinya sebagai penyanyi masa kini Indonesia. Jason Ranti yang menjadi terkenal sejak tahun 2017 dengan albumnya yang berjudul Akibat Pergaulan Blues. Penyanyi tunggal bermodalkan gitar akustik dan harmonika mampu menyihir pendengarnya. Jason Ranti mengambil jalur folk. Tentu saja Indie. Lirik yang sering ia buat sering terdengar liar dan menyindir. Kadang sulit membedakan Jason Ranti sedang menyanyi atau meracau. Apabila Jason Ranti sekadar meracau sambil bernyanyi, bisa jadi ia seorang jenius. Tak percaya? Jason pernah manggung direkam oleh akun YouTube Sounds From The Corner. Ia menyanyi dengan lirik yang begitu panjang selama satu jam lebih. Jason Ranti yang akrab dipanggil Jeje ini dulu pentolan gitaris band Stairway to Zina. Fans bang Jeje disebut gerombolan woyo. Saat ini ia lebih memilih berkarir tunggal. Sejujurnya penulis menemukan Jeje di youtube dengan lagu Judulnya Begini Nadanya Begitu. Mendengarnya langsung bikin terkekeh. “Berlayar ke Depok di waktu pagi hari, sambil menulis lirik untuk lagu pop.” Ada lagi dari Anggurman “Apa kamu sudah gila keracunan kekuasaan, kebodohan tak henti-henti”. Jeje terinspirasi dari keadaan sosial dan sedikit humor.
“Departemen Penerangan Jason Ranti”
Itulah nama akun youtube bang Jeje. Tercatat sudah ada lagu yang ia buat menjadi musik video, seperti Anggurman dan Stephanie Anak Senie. Nama youtubenya bergaya Orba, pembaca Atlantis.
Kesan Sederhana
Sudah menjadi ciri khas Jeje untuk tampil apa adanya. Gondrong dan berpakaian apa adanya. Ditemui oleh Gofar Hilman pun seperti masyarakat biasa. Minum kopi susu dan tempe. Jeje pun mengakui bahwa karyanya atas dasar kemauannya. Jeje adalah hiburan di tengah hiburan yang banyak dihiasi kepalsuan.
Lirik bertemakan sosial
Mungkin inilah yang menjadikan bang Jeje beda dengan yang lain. Lagu Indie folk selain Efek Rumah Kaca belum ada yang betul-betul menyentil keadaan sosial politik. Pengamatan politiknya dan kehidupan pribadinya dibalut lirik yang cerdas. Namun Jeje membantah lagu-lagunya merupakan kritik sosial, tapi masalah personal. Jeje tidak ingin disebut musikus tapi lebih ke pendakwah. Pendakwah kebangsatan. Hasilnya ada yang suka dan tidak. Tapi itulah berkarya.
WAKANDA- WAWANCARA AKHIR PEKAND ATLANTIS BERSAMA DEEP IN PODCAST
Selamat berakhir pekan, pembaca Atlantis! Kali ini kita kedatangan tamu spesial, Kevin Lo dan Dipo Ardhana. Mereka berdua bikin podcast yang rilis seminggu sekali. Ayo kita cari tahu.
Q: Asik, terimakasih Deep In Podcast sudah mau diwawancarai sama Writer from Atlantis. Ini asli wawancara pertama WfA hahaha. Kevin: Thanks ya WfA udah mau wawancarai kita juga hehehe, Dipo: Ngomong-ngomong ini juga sebenernya wawancara pertama kita, thank you ya udh ngundang. Kevin: Ini kayak nikahan aja pake ngundang2 Dipo: heheh
Q: Jadi tolong dong ceritain kalian berdua ini siapa? Supaya pembaca Atlantis makin kenal kalian. Dipo: Dari Kevin dulu deh Kevin: Halooo, nama gw Kevin. Gw skrg lg kerja di Canberra, Australia. Gw dulu sama Dipo dari SMA yg sama di Pekanbaru. Terus gw kuliah di Aussie, Dipo ke jerman. Po, giliran kau. Dipo: Hi, iya gw Dipo dan emang kita dari dulu emang kaya satu geng main gitu. Sampe sekarang masih nyambung ga jelasnya. Kevin: Iyaa hahahha, tapi entah kenapa kalo ngobrol soal sesuatu bisa DEEP IN gituu HEHEHE Dipo: Tahun lalu itu kita lagi bahas tentang podcast-podcast dan somehow ngerasa bahwa pikiran-pikiran dan pembicaraan ga jelas lagi bikin kita sehari-hari tertarik dan bakal sayang banget kalo ga di tuangin ke sebuah platform. Kevin: YOIII, DANNN karena lagi ngebahas podcast, kita ngerasa itu adalah platform yang pas banget untuk ngelakuin itu. Dari situ akhirnya kita research-research dannn yaudah kita coba ajaa. There’s no harm in trying new, exciting things :) Dipo: And that’s how Deep In was born.
Q: Yang menarik dari podcast kalian ini emang kalian beneran researchbeneran! Jadi pendengar juga betah buat mantengin kalian ngobrol. Dan yang paling seru menurut gw adalah kalian pakai AKU dan KAU waktu ngobrol. Podcaster kebanyakan biasanya pake gw lu. Kalian pakai aku kamu. Sebelum ngebahas yang lain, kalian berdua lagi pada sibuk apa nih? Kevin: “Sibuk hanyalah sebuah mindset.” Dipo: GILEEE HAHAHA Kevin: Hahahaha becanda boisss. Gw sih skrg cuma kerja doang kok, nothing much. Tapi di waktu senggang biasa sih gw baca blog writer from atlantis :) Dipo: SHHHHIAAAPPPPPPP, WRITER FROM ATLANTISSSS GENGGS MANA SUARANYAAAAAAAA.~ Kevin: HAHAHAHAHAHA Dipo: Iya gw juga lagi sibuk kerja nih, kerja lapangan hehe kebetulan balik Indonesia juga untuk beberapa lama. Author lgi sibuk apa? Penulis selalu nanya tentang apa, tapi ga pernah ditanyain penulis gimana?’ :( :( :( :( Agung: Gw lagi sibuk mewawancarai kalian hehehe.
Q: Terus kalian terinspirasi bikin podcast dari mana? Dipo: :$, oke inspirasi... Kevin: emmmmm, ya kayak yg kita jelasin td sih diatas hahaha - kita fans podcast dan mau nyobain aja, plus kita perlu platform untuk ngebacod. And if we never tried it out, who knows right? Dipo: Oh trus kita karena juga sedikit banyak merasa udah belajar banyak dari podcast podcast besar yang ada, kami juga pengen orang ngerasa hal yang sama dari dengerin tuangan pikiran gw dan kevin. Giving means Receiving, kita ngerasa pasti banyak belajar hal baru juga dari ngelakuin ini, aannd guess what?!!!! Kevin: CAKEPP Dipo: IT’S NEVER BEEN SO RIGHT!!!!
Q: Topik yang kalian mau bawa apa aja? Kevin: Banyak nanya nih orang, ngeselin lama-lama Dipo: Kita jg sebenarnya banyak open request sih Kevin: Tapi ga pernah ada yg request …….. Dipo: Random bgt sih, literally apa aja - jd kita nih sebenarnya podcast yg versatile gitu. Kita pernah bahas horror, pengalaman pribadi, history, banyak dehhh ~ makanya dengerin episode minggu depan kalo penasarannn hehe Kevin: Dan untuk ke depannya pasti kita ga bakal berhenti untuk nge-explore topik-topik yang berbeda. Agung: Ya namanya juga wawancara.
Q: Deep in podcast memang kalau mau ngambil tema itu luas. Jadi yang denger gak bosen-bosen. Favorit gw waktu kalian ngomongin episode misteri. Oke.. Menurut kalian bawa topik sensitif kaya politik, isu kesetaraan gender atau agama menarik ga? Apa kalian ingin punya pembahasan yang lebih menarik? Kevin: Menarik sih, tapi sampe skrg kita mencoba untuk menghindari isu2 yang terlalu sensitif (re: Politik dan agama). Secara kita ga punya pengalaman nor the expertise to backup what we’re saying. Dipo: Emang sih kita mau mengutarakan pendapat, tapi we also try our best not to offend anyone. But we never know, maybe sometime in the future we’ll give it a shot :) Kevin: Isu kesetaraan udah kita pernah bahas btw di episode 3, didengerin yakkk <3
Q: Susah gak sih bikin podcast ini? Podcast ini sudah ga nge-top lagi di dunia Atlantis. Sekarang yang lagi nge-tren Path. Dipo: Sebenernya ga susah, cuma emang harus niat aja karena ya emang harus ngeluangin waktu yang lumayan gede. Kevin: Iyaa, kita prosesnya lumayan ngehabisin waktu, mulai dari pemilihan tema, biasanya gw dan dipo ngumpulin beberapa tema terus kita pilah-pilah lagi yang menurut kita pribadi menarik dan yang paling bisa dikembangin. Setelah terpilih biasanya kita brainstorming, kadang bisa lama kadang bisa cepet - ini udah termasuk ngebuat outline podcastnya Dipo: Yoi akhirnya ya kita rekaman, biasanya one take done, biar lebih natural. Tapi ya kadang ga bisa one take done juga dan hal-hal kaya gitu bisa ngehabisin waktu banget Kevin: Pernah soalnya ada kesalahan teknis, terus kita harus ngulang rekaman, padahal rekaman kita udah sejam lebih. Dipo: And last but not least we edit the raw material. Kevin: Editing biasa kita gantian per episode - ini makan waktunya yang paling lama. Dipo: Bisa 4-5 jam sendiri kalau ngedit. Anyway, apa itu maksudnya path? Agung: Saham Path di dunia Atlantis dibeli dan dikembangkan lagi. Menjadi gabungan dari GOJEK, TINDER dan INSTAGRAM. Jadi pengguna kalo capek nge-swipe dan laper tinggal Go-Food. Kalau mau ketemu gebetan tinggal panggil GOJEK.
Q: Menurut kalian podcast bisa ngalahin radio konvensional? Dipo: menurut gw sih malah sebenernya podcast itu platform yang paling bisa berkembang di zaman sekarang. Pertama walaupun ga sesuai pertanyaan author tapi orang-orang udh byk yang udah bosen dengan konten yang notabene hampir semuanya sekarang visual, you have to sit down and stare at your screen to enjoy this kind of content not like podcast dan ya di podcast lu bisa milih tema yang lu mau dengerin pada saat itu ga kaya radio konvensional. K:
Kevin: Bercanda po hehe - bener kok kata dipo, gw setuju. Terus podcast itu kan on-demand yak, kalian bs milih apa aja, ga harus nunggu radio lg nyiarin apa. Tapi kayaknya radio bakal tetap hidup sih untuk at least 10 tahun ke depan - karena fansnya masih banyak dan ga semua orang punya akses ke teknologi yg dibutuhkan untuk stream podcast.
Q: Siapa podcaster favorit kalian supaya bisa jadi rekomendasi buat netijen Atlantis yang haus informasi. Dipo: Gw sih Aaron Mahnke sama Neil deGrasse Tyson, klo yang lokal sih si Iqbal Hariadi. Kevin: Untuk lokal, Adriano Qalbi sih. Kalo luar gw lg suka dengerin Matt D’avella Dipo: KITA JUGA MEREKOMENDASIKAN UNTUK RAKYAT-RAKYAT ATLANTIS MENDENGARKAN PODCAST DEEP IN Agung: Tenang. Deep In Podcast sudah jadi trending nomor satu di Atlantis!
Q: Siapa bintang tamu yang kalian mau undang sekarang? Dipo: Obama Kevin: because we want to thanked Obama. Dipo: dan mungkin jawaban seriusnya sih pengen interview Nadiem Makarim, CEO Gojek. Kevin: Iyaa boleh tuh! Sekalian kalo bisa pengen Iman Usman, founder Ruang Guru. Kevin: Eh po, gimana sebagai balas budi, kita undang writer from atlantis? Agung: HAHAHA jangan diundang dulu ya karena yang baca blog saya masih sedikit.
Q: Apa yang kalian bayangkan 5 tahun ke depan buat podcast Deep in? Dipo: Yang pasti sih kami pengen podcast deep in terus jalan dan makin berjaya more than ever. Kevin: Iya dan ga bohong pengen banyak yang dengerin supaya banyak yang terinspirasi dari pembicaraan dua teman SMA living in different sides of the world, exploring deep in an engaging conversation about everything and anything. Dipo: yoi, welcome back to podcast deep in!
Q: Kayaknya Kevin udah siap banget jadi motivator. Jadi gitu aja, pembaca Atlantis. 2 podcaster kita ini juga masih jomblo. Cek langsung insta mereka @kvin_lo & @dipoardhana. Dipo: Thanks yaa udah ngundang kittaaa, sukses untuk blognya! Kevin: Thankss! Goodluck yaa!
OM PMR MENOLAK TUA
Siapa bilang dangdut itu kampungan? Dangdut itu norak? Mungkin belum pernah dengar Orkes Moral Pengantar Minum Racun alias OM PMR. Generasi 80an dan 90an pasti sudan akrab dengan OM PMR. Memadukan musik dangdut, humor dan keadaan sosial. Liriknya sering kali nakal dan asik. "Yang, hujan turun lagi Angkatin jemuran yang engkau cuci Yang panas datang lagi jemur pakain yang engkau angkat tadi Kalau hujan engkau angkat lagi sebaiknya kau garang di api" Yang, Hujan Turun Lagi Hasilnya pinggul bergoyang dan kepala ringan. Grup musik dangdut yang berdiri tabun 1977 ini beranggotakan Jhonny Iskandar, Yurri Mahipal (mandolin), Boedi Padukone (gitar), Imma Maranaan (vokal, bass), Ajie Cetti Bahadur Syah (perkusi), dan Harri Muke Kapur (drum kecil). Terbentuknya orkes ini karena mereka terinspirasi dari grup lawak Warkop. Bagaimana Warkop bisa menjaga karir selama itu. Awal orkes ini terbentuk karena mereka semua berteman. Awalnya orkes ini diundang untuk mengisi acara radio Prambors oleh Warkop. Mulai dari situ orkes ini diangkat menjadi homeband Warkop.
Hengkangnya Om Johnny Iskandar (Vokalis)
OM PMR belum lama ini rilis 2 musik video baru, yaitu Engkong dan Teman Gue. Om Johnny tidak terlihat. Bingung kemana media pun bertanya. Ternyata ada masalah lama. Johnny Iskandar sudah sering keluar masuk orkes. Waktu bergabung kembali tahun 88, Johnny masuk dengan nama asli Johnny Iskandar bukan nama panggung terdahulu Johnny Mati Kutu. Tapi OM PMR masih dengan yang lama, enggak ada matinye!
Main terompet pakai sisir
OM PMR bisa banget bikin crowd yang kaku jadi asik. Yang enggak malu buat bergoyang. Contohnya waktu OM PMR mentas di Lawless Burger and Bar. Gofar Hilman kegirangan (@pergijauh) dan penonton minta tambah lagu! Om Johnny unjuk gigi main terompet. Band ini juga punya akun instagram @om.pmr . Langsung pembaca Atlantis dijajal band menolak tua ini!
#generasimenolaktua #dangdut #Warkop sumber foto: Sound from The Corner dari youtube channel (kiri) & Instagram @om.pmr (kanan)
Band Morfem Candu buat Anak Indie
"Tak habis fikir Kami melepas pemenang" Rayakan Pemenang
"Stage diving singalong denganmu Tiap lagu Selalu denganmu Malam minggu" Roman Underground
Rayakan Pemenang bisa membakar semangat anak-anak yang lagi skripsi tapi terganggu Mobile Legend atau nyari kerjaan. Yang Roman Underground udah pasti lu ngebayangin ada langsung di gig! Lirik enerjik seperti ini nih yang akan lu dapet dari band Morfem. Band yang didirikan tahun 2009 di Jakarta emang wadaw. Berasa denger Iggy and the Stooges dan Seurieus band. Anggotanya ada Jimi vocal, Pandu main gitar, Freddie drum dan Yusak bass. 2 lagu favorit gw, Rayakan Pemenang dan Roman Underground. Video musiknya juga top. Rayakan Pemenang disutradarai oleh Surya Adi dan modelnya namanya Laressa Amaly. Roman Underground itu disutradai oleh Surya Adi, wes engga ketinggalan dua casts nya yang aktingnya bagus. Ada Adam Bagaskara dan Kathleen Malay. Kathleen Malay ini pernah nampak di Vice karena dia itu reporternya Vice! Langsung nge-fans karena lihat dia di youtube judulnya Mama Mama Timor Melawan Perbudakan Seksual. Kali ini Morfem emang enak banget buat 'dijelajahi'. Semoga band kaya gini makin banyak dan subur.
#hidup band indie Foto dari lorongmusik.com & MORFEMoriginial (youtube channel)